KabarDunia.com – CSAT, sebutan untuk ujian masuk nasional perguruan tinggi di Korea Selatan, ditunda karena gempa Pohang yang melanda Korea Selatan 15 Nopember kemarin. Ujian masuk perguruan tinggi tersebut sebelumnya telah dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari Jumat 17 Nopember 2017. Namun karena situasi setelah gempa yang dialami oleh banyak siswa di daerah Pohang, presiden Korea Selatan Moon Jae In memutuskan untuk menunda pelaksanaan ujian selama seminggu.
Hampir semua siswa mendukung keputusan presiden yang dianggap perlu di situasi saat ini. Namun sebagian di antaranya tetap merasa panik karena CSAT merupakan ujian yang sangat penting bagi seluruh siswa SMA di negara ginseng terbut. Tes ini merupakan ujian paling besar yang akan mengetes pengetahuan yang talah mereka pelajari sepanjang hidup mereka. Bahkan sebagian besar siswa harus melalui jadwal belajar yang sangat ketat demi ujian tersebut.
Korea Selatan memang terkenal dengan tekanan stres belajar yang sangat tinggi. Tidak jarang ditemukan banyak guru di Korea Selatan yang mengancam siswanya untuk belajar lebih keras agar mendapatkan nilai tes yang lebih baik. Selain itu, demi mengikuti ujian CSAT dalam kondisi dan stamina yang baik, beberapa siswa perempuan bahkan mengkonsumsi pil kb agar periode menstruasi mereka bisa ditunda. Ketegangan pra ujian tersebut tidak hanya dialami oleh siswa saja, melainkan guru dan orang tua siswa. Pasalnya ujian tersebut akan menentukan karir masa depan mereka.