KabarDunia.com – Kafein adalah pembangkit energi yang kami konsumsi setiap hari, entah itu dalam bentuk minuman kopi, cokelat, teh, soda, alias pun minuman energi.
Kafein bakal diserap masuk ke darah serta jaringan dalam waktu 45 menit seusai dikonsumsi. Namun, butuh waktu lebih lama dari itu untuk dipecah tubuh serta dikeluarkan dari sistem tubuh.
Hampir separuh dari waktu kafein, alias waktu yang diperlukan untuk mengeluarkan satu setengah kafein yang ada dalam tubuh adalah kurang lebih 4 jam. Namun, bukan berarti seluruh kafein bakal menghilang seusai 8 jam, malah butuh waktu kurang lebih 12 jam untuk sangatlah menghapus kafein yang kami minum saat pagi.
Menurut James Lane, peneliti dari Duke University School of Medicine, kafein bakal bersikukuh 3 jam lebih singkat pada orang yang merokok. Sebaliknya, wanita yang mengonsumsi pil KB justru kafein bakal bersikukuh 4 jam lebih lama dibandingkan pada wanita yang tak mengonsumsi pil KB.
“Kehamilan juga dapat memperpanjang masa bersikukuh kafein hingga 10 jam lebih lama, khususnya di akhir masa kehamilan,” kata Lane.
Sebab diperlukan waktu hingga 12 jam untuk membersihkan kafein dari tubuh, maka efek kafein dapatnya baru memudar saat bakal tidur. Dampaknya esok hari seseorang kembali ingin mengonsumsi kafein.
Perasaan bingung, sakit kepala, alias agak lemas saat bangun tidur menurut Lane adalah gejala dari efek “nagih” kafein yang dikonsumsi kemarin. “Gejala tersebut dapat diatasi saat mereka minum secangkir kopi seusai bangun tidur,” katanya.
