KabarDunia.com – pemain sinetron, Sandy Tumiwa, ditahan Kepolisian Daerah Metro Jaya atas tuduhan telah melakukan sebuah tindak penipuan yang berkedok investasi bodong. Mantan istri dari Tessa Kaunang ini diringkus pada hari Kamis pagi,(26/11). “Pelaku telah berhasil meraup keuntungan hingga mencapai Rp 7 miliar,” ungkap Krishna Murti, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat berada di kantornya, pada Kamis, 26 November 2015. (Baca:Mengaku Tak Pernah Bekerja Langsung, Nama Sandy Tumiwa Hanya Dicatut?)
Perusahaan yang berbasis multilevel marketing (MLM) tersebut dalam aksinya menjanjikan keuntungan yang cukup besar, dimana para nasabahnya diiming-imingi bakal mendapat keuntungan mulai 18 sampai 40 persen dari total dana yang didaftarkan. Inilah yang membuat para korban menjadi sangat tergiur. Bahkan, setiap nasabah pun juga diminta oleh perusahaan untuk mencari nasabah yang baru.
Jadi setiap kali ada yang mendapatkan nasabah baru, maka para korban ini bakal mendapatkan bonus mulai dari 10 hingga 15 persen per orang tergantung besaran dana yang diinvestasikan. Namun pada kenyataannya, investasi MLM yang telah digeluti oleh Sandy Tumiwa itu berjalan tak seperti yang telah ia janjikan. “Tersangka pun juga terbukti telah menggunakan uang investasi nasabah tersebut untuk memenuhi keperluan pribadi.”
Selain telah menangkap Sandy Tumiwa, kepolisian Polda Metro Jaya pun juga telah menetapkan Astriana atau yang lebih biasa dipanggil dengan Cici, 49 tahun, selaku Direktur Utama PT CSM Bintang Indonesia pada hari Kamis pagi kemarin. Dia pun ditangkap saat berada di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
Krisnha pun juga mengatakan bahwa artis sinetron serta bosnya tersebut telah dinyatakan melakukan penipuan terhadap para nasabahnya. Dugaannya, adalah adanya ribuan korban yang saat ini telah menjadi korban bisnis MLM tersebut. Bahkan ada banyak korban yang telah menyetorkan uangnya mulai ratusan juta sampai miliaran rupiah. karena menurut informasi yang berhasil dihimpun total uang nasabah yang digelapkan hingga sampai saat ini telah mencapai Rp. 7 Miliar.
