KabarDunia.com – Gerhana bulan total bakal terjadi di wilayah Indonesia pada hari Sabtu besok. Gerhana ini bercocokan juga dengan Kalender Islam 14 Jumadil Akhir 1436 H. Fenomena yang langka ini biasa disebut dengan blood moon alias gerhana bulan merah darah.
“Kalau blood moon dapat dilihat besok malam, ketika gerhana bulan itu terjadi,” ucap Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan serta Angkasa Nasional (Lapan), dikutip dari liputan6.com Sabtu (3/4/2015).
Thomas juga berkata, fenomena blood moon ini bukan terjadi pertama kali di Indonesia. Pada tahun 2014 lalu terjadi blood moon sebanyak dua kali. Saat itu bulan tampak secara penuh serta merah layaknya darah. Fenomena langka ini juga terjadi dalam waktu tak sama atau beda di tiap wilayah Indoensia, sesuai pemecahan dari waktu di Indonesia.
“Untuk Indonesia bagian barat, gerhana bulan total bakal dimulai pada pukul 17.16 hingga 20.45 WIB. Sedangkan untuk Indonesia tengah, gerhana bulan bakal terjadi pada pukul 18.16 hingga 21.45 Wita, serta untuk di wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT) bakal terjadi pada 19.16 hingga 22.45 WIT,” kata dia.
Menurut Thomas, durasi dari gerhana bulan total ini bisa dibilang termasuk singkat. “Puncaknya, gerhana bulan total bakal terjadi pada sekitar pukul 18.58 hingga 19.03 di Indonesia bagian barat, 19.58 hingga 20.03 di Indonesia bagian tengah serta 20.58 hingga 21.03 di Indonesia bagian timur,” tandas Thomas lagi.
Selama 2014 lalu di wilayah Tanah Air juga sempat terjadi blood moon alias gerhana bulan total merah darah, yakni pada 8 Oktober lalu serta 15 April 2014.
Tetapi tak semua bisa diamati di daerah wilayah Indonesia. Blood moon pada 15 April lalu bisa diamati dari seluruh wilayah Indonesia kecuali pada Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat serta Sumatera.
Data Lembaga Penerbangan serta Angkasa Nasional (Lapan) juga menyatakan, warna ‘darah’ itu terjadi sebab bulan sedang tertutup bayangan bumi. Tetapi cahaya dari matahari terbiaskan, hingga akhirnya memunculkan efek kemerah-merahan.
Blood moon sendiri terjadi akibat dari pantulan atmosfer bumi, yang umumnya dikarenakan dari kumpulan debu dari letusan gunung berapi. Efek dari semburan atmosfer bumi yang sempat terpampang di permukaan bulan, menyebabkan bulan yang awalnya putih kekuningan, akan menjadi merah darah. Terus tebal kumpulan debu di atmosfer, terus merah pula warna bulan.