KabarDunia.com – Makanan khas Surabaya satu ini tak mudah ditemukan, tak semacam halnya kuliner khas Surabaya lain yang tak sedikit dipasarkan di pinggir jalan.
Semacam pada lirik lagu Semanggi Suroboyo, Lontong Balap Wonokromo, menandakan apabila makanan khas ini orisinil dari Surabaya.
Kuliner Semanggi Suroboyo mirip dengan pecel. Disaapabilan dengan sayuran semacam daun semanggi, tauge rebus, disiram bumbu serta krupuk puli diatasnya dijamin membikin lidah menari ketika menyantapnya.
Di Surabaya orang berjualan semanggi ini hanya pada tempat tempat tertentu saja. Umpama di Taman Bungkul, di Taman Prestasi, serta di berbagai kampung lama di Surabaya.
Mbah Murni, umpama, yang berjualan Semanggi di kurang lebih Jalan Sulung di kawasan Tugu Pahlawan.
Setiap pagi Mbah Murni dengan gendongannya berisi Semanggi Suroboyo berlangsung serta sesekali berhenti di bawah pohon. “Telah ada langganan, ya kadang jalan, kadang berhenti,” katanya.
Satu porsi Semanggi mbah Murni dipasarkan Rp 5.000 per pincuk bungkus daun pisang.
Menurut Mbah Murni, di Surabaya mencari daun semanggi saat musim kemarau semacam kini lumayan susah. Tetapi ada berbagai kawasan semacam di Kecamatan Benowo, Surabaya Barat yang membudidayakan semanggi di sana.
Nah bila ingin mencicipi Semanggi alias mencari penjual semanggi coba saja di kurang lebih Taman Bungkul, alias di dekat Masjid Al Falah, Jalan Raya Darmo biasanya di sana ada penjual Semanggi yang mangkal.