KabarDunia.com – Angin Soudelor, Sabtu 8 Agustus 2015 menerjang Taiwan. Angin kencang disertai hujan lebat merusak bangunan dan fasilitas umum di jalan jalan kota. Badan pusat cuaca Taiwan mengatakan kecepata n angin mencapai 172 kilo meter per jam. Angin topan ini adalah angin terburuk di sepanjang 2 tahun terakhir. Angin soudelor telah memakan korban yang cukup banyak, dikabarkan korban telah bertambah menjadi 20 orang tewas, 185 orang luka luka, dan banyak warga Taiwan yang dinyatakan hilang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG) mengatakan bahwa penyebab terjadinya angin ini adalah karena terdapat perbedaan tekanan atau suhu udara di suatu wilayah atau daerah. Terjadinya angin berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang diserap oleh bumi. Daerah yang menerima energi matahari lebih besar akan memiliki suhu udara yang lebih panas. Kemudian, daerah ini juga memiliki tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Lalu akan terjadi perpindahan aliran udara pada wilayah yang lebih banyak menerima energi panas dengan wilayah yang lebih sedikit menerima energi panas. Angin soudelor ini juga berdampak bagi wilayah di Indonesia. Wilayah Indonesia yang menerima dampak dari angin soudelor adalah wilayah Sulawesi Utara, perairan laut di Sulawesi Utara mengalami kenaikan akibat suhu udara yang memanas.
Angin soudelor yang menerjang Taiwan pula mengakibatka longsor di salah satu desa terpencil di Taiwan. Akibat terjadinya angin soudelor ini, aktivitas di Taiwan berhenti, baik dari pekerjaan maupun pendidikan. Angin soudelor ini juga menewaskan Warga Negara Indonesia akibat tertimpa papan reklame yang diterjang angin dahsyat tersebut.