KabarDunia.com – Program pemerintah untuk melakukan imunisasi Measles-Rubella (MR) guna menurunkan angka penderita penyakit campak dan Rubella yang ada di Indonesia rupanya menemui beberapa masalah. program yang menurut rencana bakal digelar serentak di bulan agustus-september di sekolah-sekolah ini rupanya mendapat penolakan dari beberapa sekolah.
Penolakan ini sendiri diduga karena banyak sempat beredarnya informasi bahwa imunisasi haram. Hal ini terungkap kala ditemukannya beberapa sekolah swasta yang menolak melakukan imunisasi MR. Menurut Koesmedi Priharto, Kadin DKI Jakarta mengatakan bahwa ‘kebanyakan yang menolak (imunisasi) adalah orangtuanya, sedangkan anaknya sendiri tidak masalah’.
Para orangtua yang melarang anaknya untuk ikut program imunisasi sendiri biasanya tak lain karena kurangnya pengetahuan mereka akan pentingnya imunisasi. “Orangtua sendiri masih khawatir akan adanya penyakit lainnya yang bisa menyerang sang anak ketika menerima imunisasi,” ungkap Koesmedi.
Menanggapi hal ini, Nila F. Moeloek selaku Menteri Kesehatan pun mengaku sangat menyayangkan adanya sikap dari orangtua yang seoalh tidak mau memproteksi buah hati mereka dari serangan penyakit. “Imunisasi itu untuk melindungi anak-anak,” kata Menkes Nila saat hadir dalam pelaksanaan imunisasi MR yang digelar di SMP Negeri 103 Jakarta.
Lebih lanjut Nila sendiri mengatakan bahwa anggapan jika imunisasi haram itu adalah salah. Imunisasi MR sendiri terbuat dari telur dan sel-sel yang ada dalam tubuh manusia sendiri. “Kalau orangtuanya melarang anaknya mendapat imunisasi, itu sama saja dengan membiarkan anak-anak mereka agar terkena penyakit. Lebih baik bila memang ada yang tidak mengerti tanya langsung, jangan one way,” jelas Menkes Nila.