Untuk Sementara Tiket Mudik Lebaran H-5 Telah Habis Terjual (wikimapia.org)
KabarDunia.com – Tiket kereta api tambahan mudik lebaran tahun ini untuk keberangakatan H-5 Idul Fitri sudah habis. Meskipun, penjualannya dibuka pada Senin (11/5) dini hari.
Kabar tersebut di benarkan oleh Vice President Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (KAI) Agus Komarudin. Agus juga mengatakan dari pantauan kemarin, sekitar pukul 16.00 WIB, semua tiket tambahan mudik lebaran untuk keberangkatan 12-16 Juli 2015 telah habis dipesan.
“Memang kalau untuk H-5 sampai H-1 rata-rata telah 100 persen habis,” ujarnya pada salah satu surat kabar kemarin.
Pendapatnya, jatah kursi kereta tambahan tersisa untuk keberangakatan H-10 sampai H-7 Idul Fitri dan tidak semua tersedia. Misalnya pada kereta ekonomi Kertajaya untuk rute Pasar Senen menuju Surabaya Pasar Turi sudah terbooking.
Sebaliknya, masih ada tiket yang tersedia misalnya tiket Kereta Matarmaja jurusan Pasar Senen, Jakarta ke Malang. Tiket dengan banderol Rp 115 ribu itu masih tersedia sebesar 20 persen untuk keberangkatan tanggal 10 Juli 2015. “Masih ada kurang lebih 40 persen untuk H-10 sampai H-7,” kata dia.
“Stok tersebut juga tetap dapat diakses oleh masyarakat dan untuk arus sebaliknya, yaitu dari arah Timur ke Barat. Dengan jumlahnya relatif banyak.” ujarnya
Dalam proses pembelian tiket Kereta Api tambahan mudik lebaran kemarin tetap ada masalah-masalah klasik. Sulitnya untuk masuk ke laman resmi KAI di https://kereta-api.co.id dan dari software resmi KAI yang terdapat untuk gawai tetap menjadi keluhan utama.
Selain itu, kabarnya tiket telah terjual habis sejak lima menit dibuka. Efeknya, tak sedikit adanya spekulasi yang timbul dari ketidaksiapan serta adanya “permainan” KAI dengan calo-calo yang diduga tetap eksis.
Mengomentari hal tersebut, Agus membenarkan kesulitan dalam mengakses website resmi KAI itu pada pukul 00.01 WIB. Aguspun mengaku, berjuang dalam waktu setengah jam untuk dapat mengakses website resmi tersebut. Menurutnya, itu terjadi karena banyaknya jumlah yang mengakses situs tersebut dalam waktu yang bersamaan.
“Kita telah naikkan bandwidth, tapi terbukti ini semacam pintu satu meter yang dimasuki ratusan orang tentu bakal susah. Untuk isu terjual dalam lima menit itu tak mungkin. Tapi kalau terbooking, itu iya,” tuturnya.
Terkait permasalahan kongkalikong serta calo, Agus secara tegas membantahnya. Agus menegaskan, tak ada perbuatan melanggar hukum tersebut. Sebab, tak ada pemecahan kuota untuk penjualan tiket Kereta Api ini. Tidak hanya itu, ia menjelaskan penjualan melewati calo tak bakal terjadi.
Proses check in yang ketat ketika hari keberangkatan tak bakal memungkinkan penjualan melalui calo bisa terjadi. “Misalnya juga ganti nama. Itu artinya wajib dilakukan pembatalan dulu. Otomatis itu masuk dalam ketersediaan tiket baru. Bisa direbut orang. Susah saya rasa,” jelasnya