KabarDunia.com – Awal bulan Ramadhan besar kemungkinan akan jatuh pada Kamis, 17 Mei 2018. Meskipun sore ini baru akan dilangsungkan sidang Isbat untuk menentukan awal Ramadhan. Namun, Pantauan dari beberapa lokasi hingga saat ini masih negatif.
Seperti yang diketahui, dalam menentukan awal puasa biasanya Wujudul Muhammadiyah menetapkan kriteria bukan berada pada posisi 0 derajat, sementara itu kriteria yang diterapkan oleh pihak Nahdlatul Ulama sendiri adalah diatas 2 derajat. Sementara sore ini sudah dibawah ufuk (negatif). Sehingga bulan Sya’ban bakal digenapkan menjadi 30 hari dan awal Ramadhan jatuh pada 17 Mei 2018. Namun kepastiannya sendiri tetap masih menunggu hasil sidang isbat yang digelar oleh Kemenag.
Thomas Djamaluddin selaku Kepala LAPAN pun juga mengatakan bahwa baik bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah hingga 2021 mendatang diperkirakan akan seragam sehingga tidak ada perbedaan di perayaan Hari Raya.
Sementara itu, pantauan dari Pelabuhanratu dan Jogja sendiri juga masih di bawah 2 derajat alias negatif. Sidang isbat sendiri telah dibuka pada pukul 16.00 tadi di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag RI, Jakarta Pusat. Seperti biasa pada sidang kali ini juga akan dipaparkan masalah kondisi dilapangan berdasarkan rukyat dan hilal dari berbagai daerah. Sidang kali ini juga dihadiri oleh para perwakilan ormas dan ahli.