KabarDunia.com – Meski sempat dikecam oleh warga sekitar, proses autopsi terhadap jenazah teroris Siyono tetap dilakukan. Pagi ini, Tim ahli forensik yang berasal dari Universitas Muhammadiyah mulai melakukan autopsi di makam Sasana Laya Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah.
Jalannya proses autopsi terhadap jenazah Siyono ini sendiri berlangsung tertutup bagi awak media, tak hanya itu saja, prosesnya pun juga dijaga dengan pengamanan yang ketat.
Ratusan personel dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah pun diturunkan, tak hanya itu saja juga ada perwakilan dari sejumlah Ormas yang berada di Solo raya serta pihak kepolisian yang ikut mengamankan kegiatan ini. Suasana Autopsi pun juga sempat mencekam, ketika aparat kepolisian berusaha mendekat ke dalam lokasi pemakaman.
Endro Sudarsono, Sekretaris dari ISAC (The Islamic Study and Action Center) yang ikut secara langsung memantau jalannya dari autopsi jenazah Siyono tersebut pun mengatakan “Tadi suasana sempat mencekam. Brimob sempat akan masuk ke ring 2. Tetapi kita nego Brimob agar ada di ring 3,” ujar Endro Sudarsono yang dikutip dari merdeka.com.
Sementara itu warga yang pada awalnya sempat menolak dengan diadakannya autopsi ini pun nampak pasrah. Tak ada lagi perlawanan, Mereka kembali melakukan aktivitas mereka seperti biasanya.
Seperti yang diketahui, Jenazah Siyono terpaksa dilakukan autopsi atas dasar permintaan sang istri, pasalnya dia beserta keluarga ingin mengetahui secara pasti penyebab suaminya yang dituduh sebagai teroris dan dikembalikan dalam keadaan tak bernyawa oleh Densus 88 tersebut. Autopsi ini sendiri sempat menemui jalan terjal, usai warga sekitar menolak diadakannya autopsi dengan alasan keamanan dan kenyamanan kampung.