KabarDunia.com – Bicara tentang desa, pasti terbayang dibenak kita tentang hawa yang sejuk, rindangnya pepohonan, gemericik air sungai, hijaunya persawahan ,ramahnya warga, budaya yang unik, makanan yang aneh menurut kita karena baru menemuinya, dll. Pemandangan ini sudah sangat kental dengan suasana pedesaan. Demikian pula yang saya temui ketika berkunjung ke Desa Pujon Kidul, sebuah desa yang telah terpilih menjadi desa wisata terbaik sekabupaten Malang.
Di Pujon Kidul inilah diselenggarakan beberapa acara yang dihadiri oleh lebih dari 300 orang yang terdiri dari perwakilan 14 desa wisata dan 1 Pokwarwis( kelompok sadar wisata), yaitu Desa Ngadirejo-Jabung, juga beberapa instansi pemerintahan. Di antaranya Dinas Pasar dan Koperasi, Disperindag, Dinas Pertanian, Ketua Saka (Satuan Karya) Pariwisata Kabupaten Malang, Bank BNI, Bank BNI 46 dan Bank Jatim.
Menurut keterangan Kepala Bidang Objek Wisata Kabupaten Malang, Ibu Lani Masruroh , untuk menjadi desa wisata ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah desa, di antaranya memiliki kekhasan dari sosial budayanya maupun alamnya yang kemudian dikemas dengan unik untuk menarik pengunjung /wisatawan yang akhirnya bisa dijadikan paket wisata.Dunia pariwisata merupakan leading sektor dalam pembangunan nasional karena mampu menciptakan lapangan kerja, infrastruktur, menanggulangi masalah kemiskinan, melahirkan kekreativitasan diberbagai bidang. Misalnya bidang kuliner, kerajinan, dll.
“Saat ini jumlah turis asing ada 20 juta orang dan turis lokal/wisatawan nusantara ada 275 juta orang,” ungkap Lani Masruroh saat berdiskusi dengan rombongan blogger di salah satu home stay milik warga (11/8/2016).
Desa Pujon Kidul ditunjuk sebagai tempat menggelar acara pameran potensi desa wisata dan serangkaian acara lainnya, seperti pentas seni budaya diikuti oleh 14 desa wisata, pergelaran wayang kulit, dan kenduri agung yang diikuti seluruh masyarakat Pujon Kidul. Mereka berbondong-bondong datang ke balai pertemuan desa sambil membawa makanan yang dikemas dalam wadah yang terbuat dari pelepah pohon pisang dan bambu berbentuk kotak. Dibawahnya diberi bambu yang sudah diserut yang gunanya untuk menahan makanan yang ada didalamnya.
Acara yang digelar mulai tanggal 10 -11 Agustus 2016 ini dibuka dan diresmikan oleh Bupati Malang, Bapak Rendra Kresna berserta rombongan. Hadir pula perwakilan Kementeriaan dari Jakarta.
Berita ini kiriman dari :
Anna Nirwana | Sahabatandaberkarya.blogspot.com