KabarDunia.com – Rukun dan wajib haji merupakan dua komponen penting dalam amalan ibadah haji yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim yang berniat melaksanakan ibadah suci ini.
Meskipun kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya.
Beda Rukun dan Wajib Haji
Menurut ulama, rukun haji adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak dapat digantikan dengan dam (denda). Jika tidak dilakukan, haji tidak sah. Sementara itu, wajib haji adalah sesuatu yang harus dilakukan, tetapi jika tidak dilakukan, haji masih sah asalkan denda (dam) dibayarkan.
Apa Itu Rukun Haji?
Rukun haji adalah bagian-bagian pokok dalam ibadah haji yang wajib dilaksanakan dan tidak dapat digantikan dengan denda atau dam. Apabila salah satu rukun haji tidak dikerjakan, maka haji seseorang dianggap tidak sah.
Rukun haji terdiri dari tujuh bagian, yaitu:
- Niat Ihram: Niat untuk memasuki keadaan ihram, yaitu keadaan suci dan bebas dari segala larangan ihram.
- Wukuf di Arafah: Berada di Padang Arafah pada waktu tertentu pada hari ke-9 Dzulhijjah.
- Tawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad.
- Sa’i: Melakukan perjalanan bolak-balik antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
- Cukur Rambut: Mencukur rambut kepala atau sebagiannya.
- Menginap di Muzdalifah: Bermalam di Muzdalifah pada malam ke-10 Dzulhijjah.
- Melontar Jumrah: Melontar batu ke tiga tiang tugu di Mina pada hari-hari Tashrik (10, 11, dan 12 Dzulhijjah).
Apa Itu Wajib Haji?
Wajib haji adalah bagian-bagian penting dalam ibadah haji yang dianjurkan untuk dilaksanakan, namun jika ditinggalkan tidak membatalkan haji, tetapi dikenai denda atau dam.
Wajib haji terdiri dari beberapa amalan, di antaranya:
- Melaksanakan salat lima waktu di tempatnya pada saat waktunya.
- Membaca Al-Qur’an setiap saat.
- Berdoa dan berzikir.
- Meminta ampun kepada Allah SWT.
- Bersabar dan menahan diri dari marah dan emosi.
- Menjaga lisan dan tidak menggunjing orang lain.
- Menghindari perbuatan maksiat.
- Menghormati jamaah haji lainnya.
- Berusaha untuk meraih kemuliaan dan pahala haji yang sebesar-besarnya.
Perbedaan Rukun dan Wajib Haji
Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan rukun dan wajib haji:
Aspek | Rukun Haji | Wajib Haji |
---|---|---|
Definisi | Bagian-bagian pokok yang wajib dilaksanakan dan tidak dapat digantikan dengan denda atau dam. | Bagian-bagian penting yang dianjurkan untuk dilaksanakan, namun jika ditinggalkan tidak membatalkan haji, tetapi dikenai denda atau dam. |
Pengaruh pada keabsahan haji | Jika salah satu rukun haji tidak dikerjakan, maka haji seseorang dianggap tidak sah. | Jika salah satu wajib haji tidak dikerjakan, maka haji seseorang tetap sah, tetapi dikenai denda atau dam. |
Contoh | Niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, cukur rambut, menginap di Muzdalifah, melontar jumrah. | Melaksanakan salat lima waktu di tempatnya pada saat waktunya, membaca Al-Qur’an, berdoa dan berzikir, meminta ampun kepada Allah SWT, bersabar dan menahan diri dari marah dan emosi, menjaga lisan dan tidak menggunjing orang lain, menghindari perbuatan maksiat, menghormati jamaah haji lainnya, berusaha untuk meraih kemuliaan dan pahala haji yang sebesar-besarnya. |