Menang di Kawasan Krusial, Donald Trump Semakin Pede Kalahkan Hillary

KabarDunia.com – Sebuah kejutan terjadi dalam hasil pemilihan presiden Amerika Serikat. Donald Trump yang sebelumnya sempat membuat banyak warganya ragu untuk memilihnya rupanya mulai berbalik mendukungnya. Hal ini pun semakin terlihat kala Donald Trump berhasil memenangkan suara  di kawasan Ohio dan North Carolina yang mana dua kawasan tersebut merupakan kawasan yang selama ini cukup krusial untuk memenangkan pemilu presiden.

Berdasarkan informasi yang dilansir oleh CNN, Rabu (9/11), Donald Trump sukses meraih 52,7 persen suara di Ohio berbanding hampir 10 persen jika dibandingkan dengan Hillary yang hanya meraup 42,9 persen. Sementara itu di North Carolina sendiri, Donald Trump berhasil meraup 51,3 persen suara sedangkan Hillary hanya meraup sekitar 45,9 persen suara.

Selain kawasan Ohio dan North Carolina, ada dua kawasan lainnya yang juga cukup krusial, yakni Florida dan Pennsylvania. Jika sampai Donald Trump berhasil menang diantara salah satunya, maka peluang Donald Trump menjadi presiden AS pun akan semakin lapang, karena Hillary Clinton akan kesulitan untuk mengejar raupan suaranya.

Sebagai informasi, untuk memenangkan sebuah pemilu presiden di AS setidaknya harus berhasil memenangkan sebanyak 270 electoral college, dari 538 electoral college yang tersedia.

Electoral college sendiri tak lain adalah sebuah kumpulan dari individu (yang disebut elector) yang mana nantinya mereka akan memiliki kewenangan untuk menentukan dalam memilih presiden selanjutnya. Jadi saat pada hari pemungutan suara jika ada seorang warga AS yang memilih capres A, maka secara teknis sebenarnya dia pun juga sedang memilih elector yang mana nantinya akan mengemban tugas untuk memilih capres A saat sedang sidang electoral college dilangsungkan.

Pemberian suara yang dilakukan oleh warga AS sendiri disebut dengan popular vote, sementara itu pemberian suara yang dilakukan oleh elector nantinya disebut dengan electoral vote. Setiap dari negara bagian hanya memiliki sejumlah electoral vote, dimana hal ini dihitung berdasarkan jumlah dari populasi, dan nantinya siapapun yang akan memenangkan pada putaran popular vote di salah satu negara bagian maka bisa dipastikan ia juga bakal memenangkan pilpres saat electoral vote.